Showing posts sorted by relevance for query kurikulum. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query kurikulum. Sort by date Show all posts

20 June 2018

Download Silabus Tematik K13 Jenjang SD/MI Kelas 1 s/d Kelas 6 Tahun 2018

Assalamu'alaikum Wr. Wb. sahabat gurujugan, perlu kita persiapkan perangkat pembelajaran untuk menyambut tahun ajaran baru tahun 2018/2019 yang akan datang. kali ini guru jugan akan membagikan perangkat pembelajaran silabus tematik kurikulum 2013 atau biasa disingkat K13 jenjang SD/MI Kelas 1 kelas 2 kelas 3 kelas 4 kelas 5 dan kelas 6 .

Silabus tematik yang dikembangkan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan merupakan suatu model, satuan pendidikan dapat mengembangkan silabus tematik dengan mengambil tema yang disesuaikan dengan karakteristik satuan pendidikan. Satuan pendidikan juga dapat langsung menggunakan model silabus ini atau dapat juga dengan mengadaptasi sesuai karakteristik satuan pendidikan. Selain itu, bagi guru yang ingin menyusun sendiri pembelajaran tematik terpadu dapat menggunakan Silabus Mata Pelajaran di SD/MI yang terpisah dari dokumen ini.


Kurikulum 2013 memiliki tujuan khusus untuk mempersiapkan generasi baru dan penerus bangsa yang memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Untuk itu, perancangan kurikulum 2013 perlu memperhatikan kebutuhan siswa saat ini dan di masa depan yang dinamis ditengah pengaruh globalisasi dan kemajemukan masyarakat Indonesia.

Memperhatikan konteks global dan kemajemukan masyarakat Indonesia itu, misi dan orientasi kurikulum 2013 diterjemahkan dalam praktik pendidikan dengan tujuan khusus agar siswa memiliki kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan masyarakat di masa kini dan di masa mendatang. Kompetensi yang dimaksud meliputi tiga kompetensi, yaitu: (1) menguasai pengetahuan; (2) memiliki keterampilan atau kemampuan menerapkan pengetahuan; (3) menumbuhkan sikap spiritual dan etika sosial yang tinggi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut. Mata pelajaran yang diajarkan secara tematik di SD adalah:

1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) membentuk siswa menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air yang dijiwai oleh 4 substansi inti kebangsaan yaitu (1) Pancasila, sebagai dasar negara; (2) Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai hukum dasar yang menjadi landasan konstitusional kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; (3) Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai bentuk final Negara Republik Indonesia yang melindungi segenap bangsa dan tanah tumpah darah Indonesia; (4) Bhinneka Tunggal Ika, sebagai wujud komitmen keberagaman kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang utuh dan kohesif secara nasional. Pembelajaran PPKn dilakukan dalam rangka mencapai kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Pengembangan kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial dilaksanakan melalui Pembelajaran langsung (direct teaching).

Mata pelajaran kewarganegaraan diarahkan untuk mengembangkan potensi peserta didik dalam bersikap sebagai warganegara termasuk keteguhan, komitmen, dan tanggung jawab. Sikap sebagai warganegara itu terbentuk dari pengetahuan kewarganegaraan yang yang dipraktikkan dengan berpartisipasi menjalankan hak dan kewajiban sebagai warga negara.

2. Bahasa Indonesia

Ruang lingkup bahasa Indonesia di SD adalah menggunakan bahasa secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis, menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan. Selain itu,siswa di SD dapat menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual,serta kematangan emosional dan sosial, memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa. Pembelajaran bahasa Indonesia dilakukan dalam rangka mencapai kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Pengembangan kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial dilaksanakan melalui Pembelajaran tidak langsung (indirect teaching).

Mata pelajaran Bahasa Indonesia menggunakan teks-teks dengan muatan atau berisi materi IPA dan IPS pada kelas I s.d III. Pemilihan teks-teks dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, mudah dipahami, dan dekat dengan kehidupan sehari-hari peserta didik (kontekstual). Penekanan mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk memberikan kemampuan berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan secara efektif. Kemampuan berkomunikasi ini mensyaratkan peserta didik untuk mencari informasi di sekitarnya, melalui membaca buku, membaca koran, mendengarkan berita, menonton video, dan lainnya.

3. Matematika

Ruang Lingkup Matematika SD ada tiga yaitu bilangan (bilangan cacah, bulat, prima, pecahan, kelipatan dan faktor, pangkat dan akar sederhana), geometri dan pengukuran (bangun datar dan bangun ruang, hubungan antar garis, pengukuran (berat, panjang, luas, volume, sudut, waktu, kecepatan, dan debit, letak dan koordinat suatu benda), serta statistika (menyajikan dan menafsirkan data tunggal) dalam penyeleaian masalah kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran matematika di SD diarahkan untuk mendorong siswa mencari tahu dari berbagai sumber, mampu merumuskan masalah bukan hanya menyelesaikan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Disamping itu, pembelajaran diarahkan untuk melatih siswa berpikir logis dan kreatif bukan sekedar berpikir mekanistis serta mampu bekerja sama dan berkolaborasi dalam menyelesaikan masalah. Pembelajaran matematika dilakukan dalam rangka mencapai kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Pengembangan kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial dilaksanakan melalui Pembelajaran tidak langsung (indirect teaching).

Mata pelajaran Matematikapada kelas tinggi (kelas IV, V dan VI) dibelajarkan sebagai mata pelajaran tersendiri.

4. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Ruang lingkup materi mata pelajaran IPA SD mencakup enam lingkup sains yaitu kerja ilmiah dan keselamatan kerja, makhluk hidup dan sistem kehidupan (bagian tubuh manusia dan perawatannya, makhluk hidup di sekitarnya, tumbuhan, hewan, dan manusia), energi dan perubahannya (gaya dan gerak, sumber energi, bunyi, cahaya, sumber daya alam, suhu dan kalor, rangkaian listrik dan magnet), materi dan perubahannya (ciri benda, penggolongan materi perubahan wujud), bumi dan alam semesta (rorasi dan revolusi bumi, cuaca dan musim, dan sistem tata surya), serta sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat (dampak perubahan musim terhadap kegiatan sehari-hari, lingkungan dan kesehatan, dan sumber daya alam). Ilmu Pengetahuan Alam di SD/MI kelas I, II, dan III (kelas rendah) muatan sains diintegrasikan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, sedangkan di Kelas IV, V, dan VI (kelas tinggi) Ilmu Alam menjadi mata pelajaran yang berdiri sendiri tetapi pembelajarannya menerapkan pembelajaran tematik terpadu. Pembelajaran di SD dilakukan secara terpadu antar mata pelajaran yang diikat oleh tema tertentu. Kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjangproses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut

5. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Ruang lingkup materi IPS di Sekolah Dasar, diawali dari pengenalan lingkungan dan masyarakat terdekat, mulai kabupaten, provinsi, nasional dan internasional. Antara satu wilayah dengan wilayah lainnya memiliki koneksi. Lingkungan internasional di lingkup SD dibatasi pada pengenalan lingkungan ASEAN. Mata pelajaran IPS bertujuan untuk menghasilkan warganegara yang religius, jujur, demokratis, kreatif, kritis, senang membaca, memiliki kemampuan belajar, rasa ingin tahu, peduli dengan lingkungan sosial dan fisik, berkontribusi terhadap pengembangan kehidupan sosial dan budaya, serta berkomunikasi secara produktif. Ruang lingkup IPS terdiri atas pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang dikembangkan dari masyarakat dan disiplin ilmu sosial. Penguasaan keempat konten ini dilakukan dalam proses belajar yang terintegrasi melalui proses kajian terhadap konten pengetahuan.

Pada jenjang Sekolah Dasar kelas I, II dan III muatan IPS diintegrasikan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, sedangkan untuk kelas IV sampai kelas VI, IPS menjadi mata pelajaran tersendiri tetapi pembelajarannya dilakukan secara tematik terpadu dengan mata pelajaran lainnya. Kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut

6. Seni Budaya dan Prakarya (SBdP)

Di Sekolah Dasar pembelajaran Seni Budaya dan Prakarya bersifat rekreatif melalui eksperimentasi, keberanian mengutarakan pendapat serta dapat dilaksanakan secara terpadu maupun single subject. Terpadu dalam bentuk mencipta karya seni yang dikaitkan dengan pengetahuan lain dan rasionalisasi penciptaannya, di dalamnya memuat sikap (perilaku, apresiatif, toleransi dan bertanggung jawab penuh), keterampilan (bersifat fragmatis, aplicable, dan teknologis-sistemis), pengetahuan (kemampuan merekronstruksi dan mengungkapkan kembali ide dan gagasan secara sistematis).

Ruang lingkup SBdP di SD meliputi dinamika gerak, karya dekoratif, menampilkan pola irama dan membuat karya dari bahan alam, berkarya seni estetis melalui kegiatan apresiasi dan kreasi berupa gambar cerita dan reklame, interval nada, tari kreasi daerah, membuat kolase, topeng dan patung dengan memperhatikan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air.

Kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.

7. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)

Pembelajaran berbagai aktivitas di dalam PJOK pada satuan pendidikan SD diarahkan untuk mencapai kompetensi dalam penyempurnaan dan pemantapan pola gerak dasar, pengembangan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat pada kelas rendah (kelas I-III) melalui berbagai permainan sederhana dan tradisional, aktivitas senam, aktivitas gerak berirama, aktivitas air, dan materi kesehatan, sedangkan pada kelas tinggi (kelas IV-VI) pengembangan pola gerak dasar menuju kesiapan gerak spesifik, pengembangan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui permainan bola besar, permainan bola kecil, atletik, beladiri, senam, gerak berirama, aktivitas air, dan materi kesehatan.

Kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Mata pelajaran PJOK pada kelas tinggi (kelas IV, V dan VI) dibelajarkan sebagai mata pelajaran tersendiri.

Lebih detail tentang Silabus Tematik K13 Jenjang SD/MI Kelas 1 s/d Kelas 6 Tahun 2018, silahkan Download filenya dibawah ini : 

Download Silabus Tematik K13 Jenjang SD/MI Kelas 1 s/d Kelas 6 Tahun 2018

Demikian Ulasan tentang Download Silabus Tematik K13 Jenjang SD/MI Kelas 1 s/d Kelas 6 Tahun 2018, semoga tulisan ini bermanfaat. Aamiin. salam Estoh dari Gurujugan Ujung Timur Pulau Garam.

17 December 2020

Q & A Tentang Asesmen Nasional (AN) Tahun 2021

Guru Jugan Asesmen Nasional (AN) Tahun 2021 sudah memasuki tahap percobaan atau simulasi yang sudah dilaksanakan beberapa kali, mulai dari simulasi skala kecil dan Simulasi Skala Besar (SSB).

Pada Kesempatan kali ini Guru Jugan akan membagikan Q & A atau tanya jawab tentang Asesmen Nasional dari mulai tujuan, instrumen, pelaksanaan dan tindak lanjut diadakannya Asesmen Nasional tersebut. 


1. TUJUAN

Apa itu Asesmen Nasional? 
Asesmen Nasional adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. Mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar murid yang mendasar (literasi, numerasi, dan karakter) serta kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran. Informasi-informasi tersebut diperoleh dari tiga instrumen utama, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.

Mengapa perlu ada Asesmen Nasional? 
Asesmen Nasional perlu dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Asesmen ini dirancang untuk menghasilkan informasi akurat untuk memperbaiki kualitas belajar-mengajar, yang pada gilirannya akan meningkatkan hasil belajar murid. 

Asesmen Nasional menghasilkan informasi untuk memantau (a) perkembangan mutu dari waktu ke waktu, dan (b) kesenjangan antar bagian di dalam sistem pendidikan (misalnya di satuan pendidikan: antara kelompok sosial ekonomi, di satuan wilayah antara sekolah negeri dan swasta, antar daerah, ataupun antar kelompok berdasarkan atribut tertentu). Asesmen Nasional bertujuan untuk menunjukkan apa yang seha rusnya menjadi tujuan utama sekolah, yakni pengembangan kompetensi dan karakter murid. Asesmen Nasional juga memberi gambaran tentang karakteristik esensial sebuah sekolah yang efektif untuk mencapai tujuan utama tersebut. Hal ini diharapkan dapat mendorong sekolah dan Dinas Pendidikan untuk memfokuskan sumber daya pada perbaikan mutu pembelajaran.






Apakah Asesmen Nasional menentukan kelulusan peserta didik? 
Tidak, Asesmen Nasional tidak menentukan kelulusan. Asesmen Nasional diberikan kepada murid bukan di akhir jenjang satuan pendidikan. Asesmen Nasional juga tidak digunakan untuk menilai peserta didik yang menjadi peserta asesmen. Hasil Asesmen Nasional tidak akan memuat skor atau nilai peserta didik secara individual. Seperti dijelaskan sebelumnya, hasil Asesmen Nasional diharapkan menjadi dasar dilakukannya perbaikan pembelajaran. Dengan demikian, Asesmen Nasional tidak terkait dengan kelulusan peserta didik. Penilaian untuk kelulusan peserta didik merupakan kewenangan pendidik dan satuan pendidikan.

Siapa yang menjadi peserta Asesmen Nasional?
Asesmen Nasional akan diikuti oleh seluruh satuan pendidikan tingkat dasar dan menengah di Indonesia, termasuk satuan pendidikan kesetaraan. Pada tiap satuan pendidikan, asesmen akan dilakukan Di tiap satuan pendidikan, Asesmen Nasional akan diikuti oleh sebagian peserta didik kelas V, VIII, dan XI yang dipilih secara acak oleh Pemerintah. Untuk pendidikan kesetaraan, peserta Asesmen Nasional adalah peserta didik yang pada akhir jenjang, yaitu kelas VI (program Paket A/Ula), kelas IX (Program Paket B/Wustha), kelas XII (program Paket C/ Ulya) yang telah memenuhi syarat. Asesmen Nasional juga akan diikuti oleh guru dan kepala sekolah di setiap satuan pendidikan. Informasi dari peserta didik, guru, dan kepala sekolah diharapkan memberi informasi yang lengkap tentang kualitas proses dan hasil belajar di setiap satuan pendidikan. 

Mengapa Asesmen Nasional hanya diikuti oleh sebagian murid? 
Hal ini terkait dengan tujuan dan fungsi Asesmen Nasional. Asesmen Nasional tidak digunakan untuk menentukan kelulusan menilai prestasi murid sebagai seorang individu. Evaluasi hasil belajar setiap individu murid menjadi kewenangan pendidik. Pemerintah melalui Asesmen Nasional melakukan evaluasi sistem. Asesmen Nasional merupakan cara untuk memotret dan memetakan mutu sekolah dan sistem pendidikan secara keseluruhan. Karena itu, tidak semua murid perlu menjadi peserta dalam Asesmen Nasional. Yang diperlukan adalah informasi dari sampel yang mewakili populasi murid di setiap sekolah pada jenjang kelas yang menjadi target dari Asesmen Nasional.

Mengapa yang menjadi sampel adalah murid kelas V, VIII dan XI?
Hasil Asesmen Nasional diharapkan menjadi dasar dilakukannya perbaikan pembelajaran. Pemilihan jenjang kelas V, VIII dan XI dimaksudkan agar murid yang menjadi peserta Asesmen Nasional dapat merasakan perbaikan pembelajaran ketika mereka masih berada di sekolah tersebut. Selain itu, Asesmen Nasional juga digunakan untuk memotret dampak dari proses pembelajaran di setiap satuan pendidikan. Murid kelas V,VIII, dan XI telah mengalami proses pembelajaran di sekolahnya, sehingga sekolah dapat dikatakan telah berkontribusi pada hasil belajar yang diukur dalam Asesmen Nasional.

Apakah Asesmen Nasional menggantikan UN?
Asesmen Nasional tidak menggantikan peran UN dalam mengevaluasi prestasi atau hasil belajar murid secara individual. Namun Asesmen Nasional menggantikan peran UN sebagai sumber informasi untuk memetakan dan mengevaluasi mutu sistem pendidikan. Sebagai alat untuk mengevaluasi mutu sistem, Asesmen Nasional akan menghasilkan potret yang lebih utuh tentang kualitas hasil belajar serta proses pembelajaran di sekolah. Laporan hasil Asesmen Nasional akan dirancang untuk menjadi “cermin” atau umpan balik yang berguna bagi sekolah dan Dinas Pendidikan dalam proses evaluasi diri dan perencanaan program.

Mengapa yang diukur adalah literasi dan numerasi?
Asesmen Nasional mengukur dua macam literasi, yaitu Literasi Membaca dan Literasi Matematika (atau Numerasi). Keduanya dipilih karena merupakan kemampuan atau kompetensi yang mendasar dan diperlukan oleh semua murid, terlepas dari profesi dan cita-citanya di masa depan. Literasi dan numerasi juga merupakan kompetensi yang perlu dikembangkan secara lintas mata pelajaran. Kemampuan membaca yang diukur melalui AKM Literasi sebaiknya dikembangkan tidak hanya melalui pelajaran Bahasa Indonesia, tapi juga pelajaran agama, IPA, IPS, dan pelajaran lainnya. Kemampuan berpikir logis-sistematis yang diukur melalui AKM Numerasi juga sebaiknya dikembangkan melalui berbagai pelajaran. Dengan mengukur literasi dan numerasi, Asesmen Nasional mendorong guru semua mata pelajaran untuk berfokus pada pengembangan kompetensi membaca dan berpikir logis-sistematis.

Mengapa Asesmen Nasional juga mengukur karakter murid? 
Asesmen Nasional bertujuan tidak hanya memotret hasil belajar kognitif murid namun juga memotret hasil belajar sosial emosional. Asesmen nasional diharapkan dapat memotret sikap, nilai, keyakinan, serta perilaku yang dapat memprediksi tindakan dan kinerja murid di berbagai konteks yang relevan. Hal ini penting untuk menyampaikan pesan bahwa proses belajar-mengajar harus mengembangkan potensi murid secara utuh baik kognitif maupun non kognitif.

Bagaimana kaitan antara Asesmen Nasional dengan kurikulum?
Asesmen Nasional mengukur kompetensi mendasar (general capabilities) yang dapat diterapkan secara luas dalam segala situasi. Kompetensi mendasar ini perlu dipelajari oleh semua murid dan sekolah, sehingga dibangun melalui pembelajaran beragam materi kurikulum lintas mata pelajaran. Target asesmen yang sekedar mengukur penguasaan murid akan konten atau materi kurikulum menjadi tidak relevan karena di era informasi saat ini, pengetahuan faktual semakin mudah diperoleh dan diakses oleh hampir setiap orang. Sekedar mengetahui menjadi tidak cukup dan kurang relevan. Asesmen Nasional berfokus mengukur pada kemampuan murid untuk menggunakan dan mengevaluasi pengetahuan yang diperoleh dari beragam materi kurikulum untuk merumuskan serta menyelesaikan masalah. Asesmen Nasional menggeser fokus dari keluasan pengetahuan menuju kedalaman kompetensi dari kurikulum.

Apa peran Asesmen Nasional dalam pendidikan jalur non-formal?
Seperti pada pendidikan formal, Asesmen Nasional pada pendidikan jalur non-formal, berfungsi untuk memetakan dan mengevaluasi mutu pendidikan. Namun, selain itu Asesmen Nasional, khsususnya AKM berfungsi sebagai ujian penyetaraan. Seperti telah disampaikan pada halaman 6, peserta Asemen Nasional pada pendidikan kesetaraan adalah peserta didik yang berada pada tahap akhir program belajarnya, yaitu kelas VI, kelas IX, dan kelas XII. Peserta Asesmen Nasional pendidikan jalur non-formal adalah peserta didik yang memenuhi syarat dan mendaftarkan diri untuk ujian kesetaraan. Hasil ujian kesetaraan tersebut sekaligus digunakan sebagai Rapor satuan pendidikan kesetaraan.


2. INSTRUMEN

2.1 AKM VS UN

Apa perbedaan AKM dengan UN? 
Perbedaan instrumen AKM dengan UN dijelaskan pada tabel berikut:




2.2 Instrumen Asesmen Nasional: AKM, Survei Karakter, Survei Lingkungan Belajar

Instrumen apa saja yang akan digunakan dalam Asesmen Nasional? 
Asesmen Nasional terdiri dari tiga instrumen, yaitu: a. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang mengukur literasi membaca dan literasi matematika (numerasi) murid. b. Survei Karakter yang mengukur sikap, nilai, keyakinan, dan kebiasaan yang mencerminkan karakter murid;. c. Survei Lingkungan Belajar yang mengukur kualitas berbagai aspek input dan proses belajar-mengajar di kelas maupun di tingkat sekolah.

Apakah yang dimaksud dengan minimum pada AKM?
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dilakukan untuk mengukur literasi membaca dan numerasi matematika murid. Pengertian minimum untuk menunjukkan literasi membaca dan numerasi merupakan kompetensi yang setidak-tidaknya harus dimiliki untuk seseorang dapat berfungsi secara produktif dalam kehidupan. Konten yang diukur bersifat esensial serta berkelanjutan lintas kelas maupun jenjang. Tidak semua konten pada kurikulum diujikan.

Apa perbedaan AKM dan Survei Karakter?
AKM mengukur hasil belajar kognitif yang mengukur literasi membaca dan literasi matematika (numerasi) murid. Sementara Survei Karakter mengukur hasil belajar emosional yang mengacu pada Profil Pelajar Pancasila dimana pelajar Indonesia memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Apakah instrumen Survei Lingkungan sama untuk murid dan untuk guru?
Tidak. Meskipun Survei Lingkungan Belajar menggali informasi mengenai kualitas proses pembelajaran dan iklim sekolah yang menunjang pembelajaran, namun pertanyaan akan disesuaikan dengan perspektif respondennya.

Terdapat berbagai macam literasi, misalnya membaca, sains, digital, dan keuangan. Apakah AKM meliputi semua literasi tersebut? 
Tidak. AKM tahun 2021 hanya mencakup literasi membaca dan literasi matematika (numerasi).

Apa sajakah komponen dari literasi membaca dan numerasi yang diukur di AKM?
Asesmen literasi membaca dan numerasi pada AKM dapat ditinjau dari 3 komponen (aspek) yaitu: konten, proses kognitif, serta konteks. bagan berikut menjelaskan rincian komponen AKM literasi membaca serta numerasi.


2.3. Soal dan Kisi-kisi 

Bagaimana bentuk soal Asesmen Nasional?
Bentuk soal Asesmen Nasional terdiri dari pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, menjodohkan, isian singkat dan uraian.

Berapa banyak soal yang akan dikerjakan murid saat AKM?
Murid kelas V akan mengerjakan 30 soal untuk masing-masing literasi membaca dan numerasi. Sedangkan murid kelas VIII dan XI akan mengerjakan 36 soal.

Apakah murid memperoleh soal setara dengan murid lainnya?
AKM dilaksanakan secara adaptif, sehingga setiap murid akan menempuh soal yang sesuai dengan kemampuan murid itu sendiri.

Apakah soal AKM untuk peminatan IPA, IPS, Bahasa, dan Agama berbeda? Apakah seperti soal UN pembagian porsinya? 
Tidak. AKM mengukur kompetensi mendasar yang perlu dipelajari semua murid tanpa membedakan peminatannya. Oleh karena itu seluruh murid akan mendapat soal yang mengukur kompetensi yang sama. Keunikan konteks beragam materi kurikulum lintas mata pelajaran dan peminatan tercermin dalam ragam stimulus soal-soal AKM. 

Apakah ada contoh-contoh soal latihan AKM yang disediakan secara khusus? 
Ya. Pusmenjar menyediakan contoh soal AKM pada laman: https://pusmenjar.kemdikbud.go.id/akm. 

Adakah semacam kisi-kisi untuk mengikuti asesmen nasional? Kapan dan di mana kami dapat memperolehnya?
Tidak ada kisi-kisi. AKM disusun berdasarkan indikator-indikator kompetensi yang membentuk lintasan kompetensi hasil belajar yang bersifat kontinum. Pusmenjar menyediakan contoh soal AKM untuk setiap indikator kompetensi pada laman: https://pusmenjar.kemdikbud.go.id/akm.


2.4. Perangkat dan Kesiapan Infrastruktur

Apa saja perangkat yang dapat digunakan untuk Tes ini?
a. Komputer Client Memory 2 GB, Resolusi 1024 x 720, Windows 7 ke atas, ChromeOS, Bandwith 12 Mbps untuk 15 client b. Tersedia jaringan internet (offline/online) c. Operator teknis 

Apakah pemerintah sudah menyediakan sarana dan prasarana untuk mendukung terselenggaranya AKM ?
Sarana prasarana dapat disiapkan oleh sekolah salah satunya melalui bantuan pemerintah. Cara lainnya adalah menumpang di sekolah terdekat atau meminjam komputer dari orangtua, instansi lain, atau pihak lainnya.


3. PELAKSANAAN

3.1. Peserta 

Siapa saja yang harus mengikuti Asesmen Nasional?
Peserta Asesmen Nasional adalah seluruh satuan pendidikan yang terdiri atas: kepala sekolah, seluruh guru, dan murid yang dipilih secara acak dengan stratifikasi sosial ekonomi oleh Kemdikbud. Jenjang SD/ MI, kelas V maksimal 30 murid, jenjang SMP/MTS kelas VIII, SMA/MA, SMK kelas IX maksimal 45 murid setiap satuan pendidikan. Siswa yang memiliki hambatan intelektual atau hambatan lainnya sehingga tidak memungkinkan untuk mengerjakan asesmen secara mandiri/tanpa bantuan, tidak mengikuti Asesmen Nasional, misalnya siswa pada SLB A, SLB C, dan SLB G. Bila siswa pada SLB lainnya juga mengalami hambatan untuk pelaksanaan secara mandiri juga tidak diikutkan sebagai peserta Asesmen Nasional. Namun guru dan kepala sekolah pada sekolah-sekolah tersebut tetap mengikuti Asesmen Nasional, khususnya sebagai peserta survei lingkungan belajar. 

Siapa saja yang mengikuti AKM?
Peserta AKM adalah semua murid yang menjadi responden Asesmen Nasional. Guru maupun kepala sekolah TIDAK mengerjakan AKM. 

Apakah Asesmen Nasional wajib diikuti oleh seluruh satuan pendidikan di seluruh Indonesia?
Ya, Asesmen Nasional dilaksanakan di seluruh sekolah, madrasah dan satuan pendidikan kesetaraan di wilayah Indonesia. 


Bolehkah SMP/MTs, SMA/MA, SMK yang jumlah muridnya kurang dari 45 tidak ikut Asesmen Nasional? 
Tidak. Semua satuan pendidikan wajib mengikuti Asesmen Nasional. Jika jumlah murid kurang dari 45, maka semua murid akan menjadi responden. Begitu pula dengan satuan pendidikan di jenjang SD/MI, jika jumlah murid kurang dari 30, maka semua murid akan menjadi responden. 

Bagaimana penentuan murid yang mengikuti Asesmen Nasional? 
Murid akan dipilih secara acak oleh Kemdikbud dengan mempertimbangkan faktor sosial ekonomi. Satuan pendidikan tidak diper- kenankan mengganti sampel murid karena dapat memengaruhi hasil dan tindak lanjut perbaikan pembelajaran. 

Berapa persen batas minimal, banyaknya guru yang mengikuti Asesmen Nasional? 
Tidak ada batas minimal. Target responden Asesmen Nasional adalah semua guru baik status kepegawaian tetap maupun pegawai lepas/ honorer. Tujuan Survei Lingkungan Belajar adalah menggali informasi yang dapat mencerminkan kondisi sekolah sesungguhnya. Sehingga tingkat partisipasi yang tinggi diharapkan mampu memberikan cerminan yang lebih baik. 

Bolehkah murid kelas IX ikut mendaftar AKM untuk menguji kemampuan literasi? 
Tidak boleh. Responden AKM dipilih secara acak oleh Kemdikbud untuk target sasaran kelas V, kelas VIII, dan kelas XI. 17ASESMEN NASIONAL 


3.2. Waktu Pelaksanaan 

Kapan AKM akan dilaksanakan? 
Pelaksanaan Asesmen Nasional untuk siswa kelas 8 jenjang SMP/MTs, serta kelas 11 jenjang SMA/MA, dan SMK pada akhir Maret- Pertengahan April 2021; untuk siswa kelas 5 jenjang SD/MI direncankan pada bulan Agustus 2021. JADWAL INI MENGALAMI PENUNDAAN.


Rencana Jadwal Pelaksanaan
  • Jenjang SMK dan Paket C Tgl 6 - 9 September 2021
  • Jenjang SMA Tgl 12 - 16 September 2021
  • Jenjang SMP dan Paket B Tgl 27 - 30 September 2021
  • Jenjang SD dan Paket A Tgl 11 - 14 Oktober 2021


Berapa lama waktu pelaksanaan Asesmen Nasional?
Asesmen Nasional terdiri atas: (1) AKM, (2) Survei Karakter, dan (3) Survei Lingkungan Belajar. Pelaksanaan Asesmen Nasional untuk murid akan dilaksanakan selama dua hari. Hari pertama untuk Asesmen Literasi Membaca dan Survei Karakter, sedangkan hari kedua untuk Asesmen Numerasi dan Survei Lingkungan Belajar. Alokasi waktu sesi asesmen maupun survei berbeda untuk murid kelas V dengan murid kelas VIII serta XI. Alokasi waktu asesmen dapat dilihat pada tabel berikut:



Pelaksanaan Survei Lingkungan Belajar untuk kepala sekolah dan guru lebih fleksibel dan diberikan alokasi waktu melengkapi semua pertanyaan selama pelaksanaan Asesmen Nasional di sekolah yang bersangkutan (2-4 hari). Pengerjaan angket oleh kepala sekolah maupun guru dilakukan secara daring tanpa pengawasan. Survei lingkungan belajar 20 menit SD/MI Tes Literasi 75 menit Tes Numerasi 75 menit Survei karakter 20 menit HARI PERTAMA HARI KEDUA Survei Lingkungan Belajar 30 menit Tes Literasi 90 menit Tes Numerasi 90 menit Survei Karakter 30 menit SMP/MTs SMA/SMK/MA 


3.3. Teknis Pelaksanaan 

SOSIALISASI DAN UJI COBA 

Apakah akan diadakan uji coba AKM dan Survei Karakter serta kapan pelaksanaannya?
Uji coba akan dilaksanakan satu bulan sebelum pelaksanaan AKM melalui mekanisme gladi bersih. Uji coba ini bertujuan untuk memastikan aplikasi dapat berjalan dengan lancar serta mekanisme pelaksanaan Asesmen Nasional dipahami oleh setiap pihak yang terlibat. Selain uji coba, Kemdikbud menyelenggarakan simulasi AKM untuk mengenalkan model soal AKM dan memberi kesempatan kepada murid untuk familiar dengan aplikasi serta ragam soal AKM. 


TEKNIS PELAKSANAAN 

Bagaimana teknik pelaksanaan Asesmen Nasional, apakah sama seperti UNBK semi daring? 
Terdapat sejumlah modifikasi pada teknik pelaksanaan Asesmen Nasional, seperti bentuk soal, maupun sistem adaptif. Namun secara umum tenaga teknis yang mampu melakukan UNBK semi daring akan mudah mempelajari sistem pelaksanaan Asesmen Nasional. 

Bagaimana aturan pelaksanaan di sekolah? (pengawasan, pendanaan, pengaturan peserta setiap ruang)
Aturan pelaksanaan di sekolah akan dituangkan lebih detail di dalam Prosedur Operasional Standar (POS) Asesmen Nasional. 

Bagaimana bila terdapat guru yang tidak mengikuti Survei Lingkungan Belajar?
Kemdikbud memberikan alokasi waktu antara 2-4 hari selama pelaksanaan Asesmen Nasional di sekolah untuk guru dan kepala sekolah mengisi Survei Lingkungan Belajar. Diharapkan dalam tenggat waktu tersebut semua guru akan berpartisipasi. Partisipasi setiap guru di dalam Survei Lingkungan Belajar akan mempengaruhi akurasi gambaran umum iklim belajar dan iklim satuan pendidikan.

Apakah pelaksanaan AKM dapat dilakukan lebih dari satu sesi? berapakah jumlah sesi yang diijinkan setiap harinya? 
Setiap sesi memerlukan waktu maksimal 140 menit untuk jenjang SD sederajat dan 165 menit untuk jenjang SMP/SMA sederajat. Oleh karena itu, dalam satu hari dapat diselenggarakan 3 sesi tes. Pembagian waktu setiap sesi digambarkan pada tabel berikut:




Bisakah guru melakukan Asesmen Nasional (Survei Lingkungan Belajar) dari rumah? 
Ya. Pengisian Survei Lingkungan Belajar secara daring dapat dilakukan dari mana saja sepanjang terdapat akses internet. 

Apakah tahapan yang dilakukan sekolah untuk mengikuti Asesmen Nasional sama dengan UNBK? 
Tidak. Meskipun sebagian besar tahapan sama, tetapi proses pendataan di Asesmen Nasional berbeda dengan UNBK karena ada pemilihan murid serta pendataan responden guru. 

Pada saat UNBK ada sekolah yang bergabung dengan sekolah lain, apakah Asesmen Nasional juga dapat menerapkan hal yang sama? 
Ketika pelaksanaan Asesmen Nasional, sekolah dapat menginduk ke sekolah lain yang kondisi infrastrukturnya lebih memadai. Namun pelaporan hasil akan tetap dipisahkan untuk masing-masing satuan pendidikan.

Apakah persiapan untuk mengikuti Asesmen Nasional sama dengan UN, seperti adanya proktor, teknisi, dsb? 
Ya. Sistem aplikasi Asesmen Nasional mengadopsi sistem UNBK dengan modifikasi. Modifikasi meliputi ragam format soal tidak hanya pilihan ganda dan isian, namun ditambahkan format pilihan ganda kompleks, menjodohkan, serta uraian. Selain itu, pada AKM soal-soal yang disajikan akan adaptif terhadap kemampuan murid dalam menjawab soal-soal sebelumnya. Proktor dan teknisi berperan penting dalam memastikan keberfungsian infrastruktur sekolah, setup aplikasi serta dukungan teknis selama pelaksanaan Asesmen Nasional.


Bagaimana pihak sekolah/madrasah menyiapkan murid untuk menghadapi AKM? 
AKM mengukur kompetensi kecakapan hidup yang merupakan hasil belajar murid lintas beragam mata pelajaran. Oleh karena itu, keberhasilan di AKM tidak melalui proses drilling soal-soal. Satuan pendidikan diharapkan mewujudkan proses pembelajaran yang mendorong terbangunnya kompetensi serta karakter murid. 

Untuk mengenalkan murid pada beragam format soal AKM serta aplikasi AKM, Kemdikbud akan menyelenggarakan simulasi serta gladi bersih. Satuan pendidikan diharapkan aktif mengikuti simulasi dan gladi bersih sebagai upaya menyiapkan murid menghadapi AKM. Selain itu, Pusmenjar menyediakan contoh soal AKM untuk setiap indikator kompetensi pada laman: https://pusmenjar.kemdikbud.go.id/akm.


SARANA PENDUKUNG 

Bagaimana cara mengatasi kendala jika sarana pendukung pelaksanaan AKM kurang memadai? 
a. Sekolah dapat menumpang sekolah lain terdekat yang memiliki infrastruktur lebih memadai. 
b. Sekolah dapat meminjam komputer/laptop dari orang tua atau dari instansi lain.

Bila ada kendala sehingga tes terputus, apakah soal yang telah dikerjakan otomatis tersimpan? 
Ya. Aplikasi AKM secara otomatis akan melakukan penyimpanan data ketika murid menekan tombol soal berikutnya. Kendala lampu padam atau putus koneksi tidak menyebabkan murid mengulang asesmen dari awal. 

Karena keterbatasan sarana mungkinkah sekolah mengikuti Asesmen Nasional secara manual? 
Tidak. Ragam stimulus serta format soal AKM menuntut cetakan berwarna dengan jumlah halaman yang tidak sedikit disajikan dalam asesmen kertas dan pensil. Selain itu pengujian secara adaptif tidak mudah diadopsi dalam asesmen berbasis kertas dan pensil.


4. TINDAK LANJUT

Bagaimana cara AKM memotret kemajuan proses belajar? 
Laporan AKM akan memberikan potret level kompetensi murid di setiap satuan pendidikan pada literasi membaca dan numerasi. Hasil antar tahun dapat diperbandingkan dan dijadikan salah satu indikasi kemajuan proses belajar di setiap satuan pendidikan. 

Apakah Asesmen Nasional akan digunakan untuk memeringkatkan sekolah di Indonesia? 
Tidak. Asesmen Nasional digunakan sebagai alat refleksi bagi setiap satuan pendidikan untuk mampu melakukan langkah perbaikan.
Apakah ada nilai/skor minimal dalam AKM? 
Tidak. AKM melaporkan persentase murid dalam setiap level kompetensi. Diharapkan semua murid mencapai level kompetensi cakap atau mahir. 

Apakah murid yang sama yang pernah mengikuti tes AKM bisa mengulang kembali tes AKMnya, jika nilainya rendah? 
Tidak, karena AKM tidak bertujuan untuk mengukur kompetensi di tingkat individu murid. 

Dapatkah murid kelas XI yang mengikuti AKM mengetahui hasil AKMnya? 
Tidak. Setiap guru dapat memetakan kemampuan muridnya menggunakan instrumen AKM kelas. Hasil AKM nasional akan melaporkan pada level sekolah, bukan pada level individu. 

Bagaimana hasil Asesmen Nasional ini dimanfaatkan oleh sekolah? 
Sekolah diharapkan menjadikan hasil Asesmen Nasional sebagai alat refleksi untuk memperbaiki kualitas pembelajaran dan iklim satuan pendidikan. 

Apakah data hasil survei yang diperoleh sekolah berupa gambaran global satu sekolah?
Ya. Hasil Asesmen Nasional baik AKM maupun Survei akan dilaporkan sebagai hasil sekolah dan tidak dilaporkan dalam level individu murid maupun guru.

Adakah pelatihan guru terkait persiapan AKM atau setelah AKM? 
Tidak ada pelatihan guru terkait persiapan AKM. AKM memotret kompetensi kecakapan hidup yang tidak dapat di-drilling atau diajarkan melalui bimbel. Oleh karena itu, fokus penguatan guru adalah saat menindaklajuti hasil AKM: baik memaknai, memanfaatkan sebagai umpan balik proses pembelajaran serta penguatan kapasitas guru dalam melakukan pembelajaran serta merancang asesmen yang berkualitas. 

Apa tindak lanjut dari sekolah dengan hasil AKM ? 
Sekolah diharapkan mampu merefleksi hasil AKM dalam pembelajaran sehingga guru-guru menerapkan teaching at the right level serta fokus membangun kompetensi serta karakter murid. laporan sekolah terkait iklim belajar dan iklim satuan pendidikan diharapkan ditindaklanjuti manajemen sekolah untuk menyusun dan melaksanakan programprogram sekolah yang mendorong terciptanya iklim belajar yang positif dan kondusif.


Baca Jugan :


Demikian artikel Q & A Tentang Asesmen Nasional (AN) Tahun 2021, semoga bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

29 May 2018

Kompetensi Inti [KI] dan Kompetensi Dasar [KD] K13 Jenjang MTs

Assalamu'alaikum wr.wb. sahabat gurujugan yang berbahagia, dalam dunia pendidikan adalah tempat menempa anak didik sehingga keberhasilan pendidikan tersebut juga sangat ditentukan oleh sitem pendidikan itu sendiri. dari tingkat atas yang dalam hal ini pemerintah sampai tingkat paling bawah yaitu tingkat satuan pendidikan yang dalam hal ini ada pada sekolah-sekolah atau madrasah-madrasah di daerah.





Berdasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah bahwasannya Kurikulum 2013 pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah mencakup Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), dan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK).

Pelaksanaan pembelajaran pada Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), dan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK) dilakukan dengan pendekatan pembelajaran sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri.

Kompetensi inti pada kurikulum 2013 merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas. Kompetensi dasar merupakan kemampuan dan materi pembelajaran minimal yang harus dicapai peserta didik untuk suatu mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan yang mengacu pada kompetensi inti.


Berikut Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KI-KD) Kurikulum 2013 Jenjang MTs selengkapnya:


·         BAHASA INDONESIA

·         MATEMATIKA

·         IPA

·         IPS

·         BAHASA INGGRIS

·         SENI BUDAYA

·         PENJASKES

·         PRAKARYA

·         ALQUR'AN HADITS

·         AQIDAH AKHLAQ

·         FIQIH

·         SKI

·         PKN

·         BAHASA ARAB


Demikian yang dapat saya infokan tentang Kompetensi Inti [KI] dan Kompetensi Dasar [KD] K13 Jenjang MTs, semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua, Aamiin Yaa Robbal 'Aalamiin. salam estoh dan satu data dari guru jugan ujung timur pulau Garam.

27 July 2018

Download Rencana Pelaksanaan Pembelajaran[RPP] SMP/MTs Kurikulum 2013

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Sahabat gurujugan.com, pada kesempatan kali ini gurujugan.com akan membagikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Jenjang SMP/MTs Kurikulum 2013 atau biasa disingkat K13.


Pentingnya RPP, SILABUS, KKM, PROTA, PROSEM, KI dan KD dalam pelaksanaan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah, terutama bagi para Guru Sekolah Menengah Pertama yang memang diwajibkan sudah harus mempersiapkan kelengkapan perangkat tersebut yang terangkum ke dalam Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 SMP Kelas 7, 8, & kelas 9  Lengkap.

Gurujugan.com akan membagikan semua berkas yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pembelajaran terutama paada tahun Pelajaran Terbaru yaitu 2018/2019 . Format berkas berbasiskan Microsoft Word dengan tujuan supaya sahabat gurujugan dapat dengan mudah mengubah semua data-data bawaan dari file secara default, silahkan sesuaikan terlebih dulu dengan identitas sekolah dan data mengajar Guru masing-masing.

Kelas VII
RPP Bahasa Indonesia Kelas VII (Download)
RPP Bahasa Inggris Kelas VII (Download)
RPP IPA Kelas VII (Download)
RPP IPS Kelas VII (Download)
RPP Matematika Kelas VII (Download)
RPP PJOK Kelas VII (Download)
RPP PKN Kelas VII (Download)
RPP Prakarya Kelas VII (Download)
RPP Seni Budaya Kelas VII (Download)
RPP Aswaja Kelas VII (Download)
RPP Al-Qur’an Hadits Kelas VII (Download)
RPP Fiqih Kelas VII (Download)
RPP Bahasa Arab Kelas VII (Download)
RPP Aqidah Akhlaq Kelas VII (Download)
RPP SKI Kelas VII (Download)

Kelas VIII
RPP Bahasa Indonesia Kelas VIII (Download)
RPP Bahasa Inggris Kelas VIII (Download)
RPP IPA Kelas VIII (Download)
RPP IPS Kelas VIII (Download)
RPP Matematika Kelas VIII (Download)
RPP PJOK Kelas VIII (Download)
RPP PKN Kelas VIII (Download)
RPP Prakarya Kelas VIII (Download)
RPP Seni Budaya Kelas VIII (Download)
RPP Aswaja Kelas VIII (Download)
RPP Al-Qur’an Hadits Kelas VIII (Download)
RPP Fiqih Kelas VIII (Download)
RPP Bahasa Arab Kelas VIII (Download)
RPP Aqidah Akhlaq Kelas VIII (Download)
RPP SKI Kelas VIII (Download)

Kelas IX
RPP Bahasa Indonesia Kelas IX (Download)
RPP Bahasa Inggris Kelas IX (Download)
RPP IPA Kelas IX (Download)
RPP IPS Kelas IX (Download)
RPP Matematika Kelas IX (Download)
RPP PJOK Kelas IX (Download)
RPP PKN Kelas IX (Download)
RPP Prakarya Kelas IX (Download)
RPP Seni Budaya Kelas IX (Download)
RPP Aswaja Kelas IX (Download)
RPP Al-Qur’an Hadits Kelas IX (Download)
RPP Fiqih Kelas IX (Download)
RPP Bahasa Arab Kelas IX (Download)
RPP Aqidah Akhlaq Kelas IX (Download)
RPP SKI Kelas IX (Download)

Untuk cara download, silahkan klik salah satu file yang akan di download, tunggu sesaat sampai muncul jendela untuk mendownload seperti gambar dibawah ini :

klik Direct download untuk mendownload semua file (seperti pada gambar bertanda merah diatas, tapi jika ingin mendownload satu persatu eatore klik per file yang telah tersesdia.

Demikian tulisan tentang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran[RPP] SMP/MTs Kurikulum 2013, semoga tulisan ini bermanfaat. Aamin

27 May 2021

Kumpulan Contoh Soal-Soal PAT/UKK Kelas 10 Jenjang SMA/MA Semua Mapel

Guru Jugan - Pada Setiap akhir semester genap siswa akan menghadapi Ujian Kenaikan Kelas atau Penilaian Akhir Tahun. PAT/UKK merupakan salah satu tahapan proses evaluasi yang harus dilalui oleh seluruh siswa pada setiap akhir semester 2 (genap). Tak terkecuali siswa-siswi di Madrasah Aliyah (MA). Sebagai salah satu bentuk penilaian, PAT/UKK wajib diikuti oleh seluruh peserta didik disemua jenjang satuan pendidikan.

Penilaian Akhir Tahun / Ujian Kenaikan Kelas yang setiap akhir semester 2 (genap) kita laksanakan merupakan salah satu alat penilaian yang menentukan nilai para siswa. Di mana nilai tersebut akan dicantumkan pada raport nantinya.





Adapun soal-soal PAT/UKK yang diujian pastinya materi yang sudah diajarkan oleh para guru masing-masing sekolah/Madrasah, khususnya untuk jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) ataupun Madrasah Aliyah (MA), dan InsyaAllah latihan soal ini sesuai dengan kurikulum 2013 dan KTSP 2006. 


Untuk memudahkan proses belajar para siswa dan pendalaman materi semester 2, supaya mendapatkan nilai yang memuaskan ketika para siswa mengikuti PAT/UKK, maka ada baiknya para para siswa berlatih membahas soal-soal PAT/UKK tahun sebelumnya.

Pada kesempatan ini www.gurujugan.com akan membagikan contoh soal-soal PAT/UKK semester 2 untuk SMA/MA yang bisa didownload secara gratis. Soal-soal PAT/UKK ini dapat digunakan sebagai bahan latihan atau uji coba para siswa sebelum pelaksanaan PAT/UKK nanti, supaya nilai yang dihasilkan bisa memuaskan.

Pelaksanaan Penilain Akhir Tahun (PAT) atau disebut juga Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) tahun pelajaran dengan berjalannya waktu tidak akan terasa mendekati final, persiapan yang harus dilakukan oleh peserta didik dengan banyak melakukan latihan soal PAT / UKK dengan tujuan untuk menambah pengetahuan (KI-3) dan Keterampilan (KI-4).

Contoh Soal PAT/UKK SMA/MA Kelas 10 Semester 2 (Genap) Kurikulum 2013 ini InsyaAllah sudah di lengkapi dengan Kunci Jawaban/pembahasan sehingga memudahkan adik-adik dalam belajar serta bapak dan ibu dewan guru dalam pembuatan soal.

Untuk mendownload soal-soal UKK/PAT Semester 2 (Genap), silahkan klik pada link yang telah www.gurujugan.com sediakan berikut ini:


  • Soal & Jawaban PAT B.Indonesia Kelas 10 K13 - Unduh Disini
  • Soal & Jawaban Kunci PAT B.Inggris Kelas 10 K13 - Unduh Disini
  • Soal & Jawaban Kunci PAT Sejarah Indonesia Kelas 10 K13 - Unduh Disini
  • Soal & Jawaban PAT Sejarah Peminatan Kelas 10 K13 - Unduh Disini
  • Soal & Jawaban PAT PKn Kelas 10 K13 - Unduh Disini
  • Soal & Jawaban PAT Geografi Kelas 10 K13 - Unduh Disini
  • Soal & Jawaban PAT Biologi Kelas 10 K13 - Unduh Disini
  • Soal & Jawaban PAT Sosiologi Kelas 10 K13 - Unduh Disini
  • Soal & Jawaban PAT Kimia Kelas 10 K13 - Unduh Disini
  • Soal & Jawaban PAT Ekonomi Kelas 10 K13 - Unduh Disini
  • Soal & Jawaban PAT Fisika Kelas 10 K13 - Unduh Disini
  • Soal & Jawaban PAT PJOK Kelas 10 K13 - Unduh Disini
  • Soal & Jawaban PAT Matematika Wajib Kelas 10 K13 - Unduh Disini
  • Soal & Jawaban PAT Matematika Peminatan Kelas 10 K13 - Unduh Disini
  • Soal & Jawaban PAT Sastra Indonesia Kelas 10 K13 - Unduh Disini
  • Soal & Jawaban PAT Bahasa Jawa Kelas 10 K13 - Unduh Disini
  • Soal & Jawaban PAT Seni Budaya Kelas 10 K13 - Unduh Disini
  • Soal & Jawaban PAT PKWU Kelas 10 K13 - Unduh Disini
  • Soal & Jawaban PAT Antropologi Kelas 10 K13 - Unduh Disini
  • Soal & Jawaban PAT Sastra Indonesia Kelas 10 K13 - Unduh Disini
  • Soal & Jawaban PAT Sastra Inggris Kelas 10 K13 - Unduh Disini


Soal PAT Keagamaan Kelas 10 Kurikulum 2013

  • Soal & Jawaban PAT Akidah Kelas 10 K13 - Unduh Disini
  • Soal & Jawaban PAT Akidah Akhlak Kelas 10 K13 - Unduh Disini
  • Soal & Jawaban PAT Fikih Kelas 10 K13 - Unduh Disini
  • Soal & Jawaban PAT Al-Quran Hadits Kelas 10 K13 - Unduh Disini
  • Soal & Jawaban PAT Bahasa Arab Kelas 10 K13 - Unduh Disini
  • Soal & Jawaban PAT Bahasa Arab Peminatan Kelas 10 K13 - Unduh Disini
  • Soal & Jawaban PAT Ushul Fikih Kelas 10 K13 - Unduh Disini
  • Soal & Jawaban PAT Ilmu Hadis Kelas 10 K13 - Unduh Disini
  • Soal & Jawaban PAT Ilmu Kalam Kelas 10 K13 - Unduh Disini
  • Soal & Jawaban PAT SKI Kelas 10 K13 - Unduh Disini
  • Soal & Jawaban PAT Ilmu Tafsir Kelas 10 K13 - Unduh Disini


Disclaimer : Soal-soal ini hanya contoh dan digunakan sebagai referensi, jika ada ketidaksesuaian dalam materi silahkan diubah sesuai materi sahabat Gurujugan. dan jika ada mata pelajaran yang tidak terdaftar dalam daftar mapel mohon maaf yang sebesar-besanya, itulah kemampuan kami. Jika ada sesuatu yang kurang dipahami bisa sharing di komunitas gurujugan dibawah ini. syukron.



Untuk Info Ter-Update silahkan Join Gurujugan Media 

Demikian Contoh Soal-soal Latihan PAT/UKK Tingkat SMA/MA/SMK Kelas Kelas 10 (X) Kurikulum 2013 yang dapat kami share, semoga bermanfaat untuk kita semua. Terima kasih.