Showing posts with label Puisi. Show all posts
Showing posts with label Puisi. Show all posts

15 November 2013

Jejak Siapakah



Jejak siapakah yang menggeliat di angin. Jari-jarinya
mengapung di langit memainkan piano bagai seorang ibu yang
meraba dadanya dalam kesejukan etalase plaza ditengah
ribuan impian. Walau mimpi orang-orang lusuh tersesat di
selokan merebut tetesan darah yang dicetak tebal
pada halaman muka surat-surat kabar

Jejak siapakah yang menari di daun-daun mencari kumbang
walau seribu kembang diam dengan seribu mata jadi danau
menenggelamkan impian para budak yang mencari tawa di
kantong-kantong majikan. Sehingga ribuan impian tumpah
di jalan-jalan. Maka jejak siapakah yang menggeliat menari
di dahi hingga mulut menumpahkan busa
dan jiwa-jiwa kebanjiran tertimpa botol-botol, kaleng dan
bungkus pel

Jejak siapakah yang menangis di tali-tali gitar, ketika seorang
tua dengan jemari gemetar memetik embun nyawalau burung tak
berkicau hingga matahari meneteskan keringat


14 November 2013

JAITA DEKDHA



Lorong hati penuh sepi
Basah hinggapi nadi
Mendung selimuti hati
Mentaripun enggan bersemi

Lumpur dahaga menghantui
Decak biru mengharu-biru
Letup ragu menderu-deru
Tumpu hati penuh rindu

Waktu merangkak jenuh
Penuhi mimpi keruh
Melanda jiwa rapuh
Kawan kita menjauh

28 October 2013

Al-Azhar Tercinta



Tahun terus berganti
Sang zamanpun beralih rupa
Sinar mentari tersirat di ufuk timur
Dan kicau riuh suara mufrodhat
Sementara dentang bel menyapa
Memupuk harapan masa-masa keemasan

Walau lelah menghantui dada
Tiada jenuh dari jiwa yang ikhlas
Walau letih menggores asa
Tiada goyah langkahnya
Menuju masa depan nan cerah

“Terima kasih pondokku Tercinta ” 

MALAS


Lemah lunglai dayaku
Letih latah hayalku
Lesu mangu otakku
Kentur luntur imajiku

Kau meraja di benakku.........
Kau meratu di dadaku..........

Tak rela..........
Kau remas-remas inginku
Tak sudi..........
Kau robek-robek hasratku
Lepaskan.....
Lepaskan.....

Biarkan aku berkarya!

My Blog

27 June 2013

K A S U S


Aku......
Akupun sadari
Siapa aku yang sejati
Dimana habitatku yang asli

Aku......
Akupun fahami
Orang katakan benci
Bernada kidung caci

Aku......
Akupun maklumi
Bila sinis bertubi
Meluluh lantahkan rohani

Aku......
Akupun mengerti
Cibir pedas pedas menghantui
Menggores luka lara dihati

Aku......
Akulah manusia merugi
Penuai simalakama basi
Penuh onak dan duri


Aku......
Akupun hanya ratapi
Semua telah terjadi
Kuingin insyafi semua ini

Ya Allah ampunilah dosaku....

26 June 2013

PANAS



Hingar bingar celoteh ganas
Mengharu birukan letak pentas
Memperjudikan hak-hak pantas
Meski daya upaya hanya ampas

Kedudukan berarti tugas
Laksanakan itu dengan lugas
Hancurkan lemah gemulai malas
Letakkan hak-hak yang kau rampas

Kursi, ranjang, selimut dan lantaimu berlapis emas
Mungkinkah dari asa retas
Ataukah dari senyum peras
Atau mungkin hanya dari lego paras

Apakah otakmu sudah puas...???
Merenggut tahta dengan keras
Bahkan dengan tindas
Betapa hatimu culas!!!

Perahu-perahu negeri ini satu demi satu kandas
Engsel-engsel kepercayaan mulai lepas
Disebab burung-burung berkicau pedas
Demi cita-cita sahaya teras

Paaanaaasss...!
                Paaanaaasss...!
                                Paanaasssssss....!
Bebaskan kami.....!

Berikan kepastian kata bebas
Demi karya nyata nan cerdas
Tanpa terbelenggu otoritas
Yang selama ini menindas

Sajak Gugur

Satu kelopak bunga di taman gugur
Satu sahabat, satu teman, satu saudara
Dan, entah siapa lagi menggenapkan hitungan ini
Hingga nol di tangkai mawar

Aku sendiri entah kapan
Sampai di urutan terdepan
Mengabil komando
Dan kubilang “siap”

Sedang tangan kita masih meraba
Dengan sangat hati-hati sekali
Menyisihkan lember demi lembar buram
Untuk kita kubur sebagai kenangan

Sahabat....
Kau gugur dalam perjuangan...
Semoga kau tenang di alam sana
Semoga kau bahagia bersama bidadari
Semoga kau bersinar bak mentari

Sahabat....
Doa kami selalu menyertaimu
Kami kan hadapi tantangan
Kami kan teruskan perjuanganmu
Kami kan mengenangmu hingga akhir hayat

Sahabat....
Kita memang tidak bersama lagi
Tapi senyummu masih di hati
Semangatmu selalu berikan kekuatan
Berjalanlah merki kita sudah berbeda ruang dan waktu


#Renungan dikala salah satu sahabat berpulang