30 December 2020

Apa yang Perlu Dipersiapkan pada AKM 2021? Ini yang Perlu Diketahui Siswa & Sekolah!

Guru Jugan - Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua murid untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat. Terdapat dua kompetensi mendasar yang diukur AKM, yaitu literasi membaca dan literasi matematika (numerasi). 

Baik pada literasi membaca maupun numerasi, kompetensi yang dinilai mencakup keterampilan berpikir logis-sistematis, keterampilan bernalar menggunakan konsep dan pengetahuan yang telah dipelajari, serta keterampilan memilah serta mengolah informasi. 

AKM menyajikan masalah-masalah dengan beragam konteks yang diharapkan mampu diselesaikan oleh murid menggunakan kompetensi literasi membaca dan numerasi yang dimilikinya. AKM dimaksudkan untuk mengukur kompetensi secara mendalam, tidak sekedar penguasaan konten. 




Literasi/membaca didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks tertulis untuk mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia serta untuk dapat berkontribusi secara produktif kepada masyarakat. 

Numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia.


Pemahaman Lebih Dalam Apa itu AKM 

  • Kata Minimum mengacu kepada tidak semua konten di dalam kurikulum diukur di dalam AKM.
  • AKM akan mengukur keterampilan dasar: literasi dan numerasi. Kemampuan bernalar tentang teks dan angka. Kompetensi tersebut dibangun dari jenjang dasar sampai menengah dalam suatu learning progression.
  • AKM berbentuk survey dengan sample siswa kelas 5, kelas 8, dan kelas 11 – tidak melaporkan hasil individu siswa namun laporan agregat yang berfokus kepada peningkatan internal dari waktu ke waktu bukan komparasi antar kelompok.


Sarana Pendukung

1. Kalau Sarana pendukung pelaksanaan AKM kurang memadai maka yang perlu dilakukan oleh sekolah adalah :
a. Sekolah dapat menumpang sekolah lain terdekat yang memiliki infrastruktur lebih memadai. 
b. Sekolah dapat meminjam komputer/laptop dari orang tua atau dari instansi lain.

2. Bila ada kendala sehingga tes terputus Aplikasi AKM secara otomatis akan melakukan penyimpanan data ketika murid menekan tombol soal berikutnya. Kendala lampu padam atau putus koneksi tidak menyebabkan murid mengulang asesmen dari awal. 

3. Karena keterbatasan sarana tidak memungkinkan sekolah mengikuti Asesmen Nasional secara manual. Ragam stimulus serta format soal AKM menuntut cetakan berwarna dengan jumlah halaman yang tidak sedikit disajikan dalam asesmen kertas dan pensil. Selain itu pengujian secara adaptif tidak mudah diadopsi dalam asesmen berbasis kertas dan pensil. Jika memang terbatas dengan sarana maka bisa menggunakan opsi menumpang ke sekolah lain (Poin 1 sarana pendukung).


Yang Akan Diujikan dalam AKM

AKM Nasional
• Literasi & numerasi
• Siswa

Survei Karakter
• Aspek terpilih dari 6 Profil Pelajar Pancasila
• Siswa

Survei Lingkungan Belajar
• Aspek terpilih dari model sekolah efektif
• Siswa, guru, kepala sekolah

Kemdikbud memberikan alokasi waktu antara 2-4 hari selama pelaksanaan Asesmen Nasional di sekolah untuk guru dan kepala sekolah mengisi Survei Lingkungan Belajar. Diharapkan dalam tenggat waktu tersebut semua guru akan berpartisipasi. Partisipasi setiap guru di dalam Survei Lingkungan Belajar akan mempengaruhi akurasi gambaran umum iklim belajar dan iklim satuan pendidikan.


Pelaksanaan AKM dapat dilakukan lebih dari satu sesi setiap harinya 
Setiap sesi memerlukan waktu maksimal 140 menit untuk jenjang SD sederajat dan 165 menit untuk jenjang SMP/SMA sederajat. Oleh karena itu, dalam satu hari dapat diselenggarakan 3 sesi tes. Pembagian waktu setiap sesi digambarkan pada tabel berikut:



Meskipun sebagian besar tahapan sama, tetapi proses pendataan di Asesmen Nasional berbeda dengan UNBK karena ada pemilihan murid serta pendataan responden guru. 

Jika Pada saat UNBK ada sekolah yang bergabung dengan sekolah lainKetika pelaksanaan Asesmen Nasional, sekolah dapat menginduk ke sekolah lain yang kondisi infrastrukturnya lebih memadai. Namun pelaporan hasil akan tetap dipisahkan untuk masing-masing satuan pendidikan.

Untuk mengikuti Asesmen Nasional sama dengan UN, seperti adanya proktor, teknisi, dsb. Sistem aplikasi Asesmen Nasional mengadopsi sistem UNBK dengan modifikasi. Modifikasi meliputi ragam format soal tidak hanya pilihan ganda dan isian, namun ditambahkan format pilihan ganda kompleks, menjodohkan, serta uraian. Selain itu, pada AKM soal-soal yang disajikan akan adaptif terhadap kemampuan murid dalam menjawab soal-soal sebelumnya. Proktor dan teknisi berperan penting dalam memastikan keberfungsian infrastruktur sekolah, setup aplikasi serta dukungan teknis selama pelaksanaan Asesmen Nasional.

AKM mengukur kompetensi kecakapan hidup yang merupakan hasil belajar murid lintas beragam mata pelajaran. Oleh karena itu, keberhasilan di AKM tidak melalui proses drilling soal-soal. Satuan pendidikan diharapkan mewujudkan proses pembelajaran yang mendorong terbangunnya kompetensi serta karakter murid. 

Pengisian Survei Lingkungan Belajar secara daring dapat dilakukan dari mana saja sepanjang terdapat akses internet. 

Untuk mengenalkan murid pada beragam format soal AKM serta aplikasi AKM, Kemdikbud akan menyelenggarakan simulasi serta gladi bersih. Satuan pendidikan diharapkan aktif mengikuti simulasi dan gladi bersih sebagai upaya menyiapkan murid menghadapi AKM. Selain itu, Pusmenjar menyediakan contoh soal AKM untuk setiap indikator kompetensi pada laman: https://pusmenjar.kemdikbud.go.id/akm.


Tanya Jawab Tindak Lanjut AKM

Bagaimana cara AKM memotret kemajuan proses belajar? 
Laporan AKM akan memberikan potret level kompetensi murid di setiap satuan pendidikan pada literasi membaca dan numerasi. Hasil antar tahun dapat diperbandingkan dan dijadikan salah satu indikasi kemajuan proses belajar di setiap satuan pendidikan. 

Apakah Asesmen Nasional akan digunakan untuk memeringkatkan sekolah di Indonesia? 
Tidak. Asesmen Nasional digunakan sebagai alat refleksi bagi setiap satuan pendidikan untuk mampu melakukan langkah perbaikan.

Apakah ada nilai/skor minimal dalam AKM? 
Tidak. AKM melaporkan persentase murid dalam setiap level kompetensi. Diharapkan semua murid mencapai level kompetensi cakap atau mahir. 

Apakah murid yang sama yang pernah mengikuti tes AKM bisa mengulang kembali tes AKMnya, jika nilainya rendah? 
Tidak, karena AKM tidak bertujuan untuk mengukur kompetensi di tingkat individu murid. 

Dapatkah murid kelas XI yang mengikuti AKM mengetahui hasil AKMnya? 
Tidak. Setiap guru dapat memetakan kemampuan muridnya menggunakan instrumen AKM kelas. Hasil AKM nasional akan melaporkan pada level sekolah, bukan pada level individu. 

Bagaimana hasil Asesmen Nasional ini dimanfaatkan oleh sekolah? 
Sekolah diharapkan menjadikan hasil Asesmen Nasional sebagai alat refleksi untuk memperbaiki kualitas pembelajaran dan iklim satuan pendidikan. 

Apakah data hasil survei yang diperoleh sekolah berupa gambaran global satu sekolah?
Ya. Hasil Asesmen Nasional baik AKM maupun Survei akan dilaporkan sebagai hasil sekolah dan tidak dilaporkan dalam level individu murid maupun guru.

Adakah pelatihan guru terkait persiapan AKM atau setelah AKM? 
Tidak ada pelatihan guru terkait persiapan AKM. AKM memotret kompetensi kecakapan hidup yang tidak dapat di-drilling atau diajarkan melalui bimbel. Oleh karena itu, fokus penguatan guru adalah saat menindaklajuti hasil AKM: baik memaknai, memanfaatkan sebagai umpan balik proses pembelajaran serta penguatan kapasitas guru dalam melakukan pembelajaran serta merancang asesmen yang berkualitas. 

Apa tindak lanjut dari sekolah dengan hasil AKM ? 
Sekolah diharapkan mampu merefleksi hasil AKM dalam pembelajaran sehingga guru-guru menerapkan teaching at the right level serta fokus membangun kompetensi serta karakter murid. laporan sekolah terkait iklim belajar dan iklim satuan pendidikan diharapkan ditindaklanjuti manajemen sekolah untuk menyusun dan melaksanakan programprogram sekolah yang mendorong terciptanya iklim belajar yang positif dan kondusif.


Baca Jugan :

Demikianlah penjabaran Guru Jugan tentang Persiapan Menyambut AKM 2020/2021, Semoga bermanfaat.

Tulis Komentar Anda disini
EmoticonEmoticon