01 June 2022

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

LK 3.1 Menyusun Best Practices

 

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

 


 

Lokasi

MTs Negeri 5 Bulukumba

Lingkup Pendidikan

Sekolah Menengah Pertama

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik melalui penerapan model pembelajaran inovatif yaitu model problem based learning (PBL) pada

mata pelajaran Pendidikan Pancasila elemen UUD 1945 materi norma masyarakat.

Penulis

Akmal, S.Sos

Tanggal

03 Oktober 2022

Situasi :

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Kondisi  yang  menjadi  latar           belakang                                                                               masalah adalah

Peralihan PJJ ke PTM membuat motivasi belajar peserta     didik menurun, terjadinya        loss                      numerasi pada saat PJJ mengakibatkan banyak perubahan sikap pada peserta didik yang berdampak pada pembelajaran. Oleh karena itu peserta didik merasa bosan   pada   saat                      pembelajaran  di                                 kelas                      karena terbiasa  bermain  di rumah  pada  saat PJJ. Perubahan yang terjadi seperti :

1.    Kurangnya minat, semangat dan percaya diri dari dalam diri peserta didik sehingga merasa sekolah tidak terlalu penting

2.    Kurangnya motivasi yang diberikan orang tua kepada peserta didik

3.    Pengaruh negatif dari lingkungan sosial peserta didik

4.    Kurangnya penggunaan media pembelajaran yang tepat untuk mengilustrasikan materi pelajaran yang bersifat abstrak.

5.    Metode-metode pembelajaran yang digunakan oleh guru membosankan dan tidak menarik perhatian peserta didik.

6.    Model pembelajaran yang kurang tepat serta tidak inovatif yang diimplementasikan oleh guru di kelas.

 

Praktik pembelajaran ini sangat penting untuk dibagikan karena :

1. Dari beberapa kondisi di atas maka praktik pembelajaran ini penting agar terciptanya kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan untuk peserta didik, dan peserta didik dalam proses belajar mengajar dapat mengerti materi pembelajaran       baik   secara       kognitif       atau

kemampuan     nalar     dan     ilmu  pengetahuan,


 

maupun dari sisi karakter agar menjadi pribadi yang lebih baik

2.    Praktik pembelajaran ini bisa memotivasi saya sendiri dan guru-guru lain untuk mendesain pembelajaran yang kreatif dan inovatif.

3.    Praktik pembelajaran ini bisa menjadi referensi dan inspirasi guru-guru lain bagaimana cara mengatasi permasalahan rendahnya motivasi belajara peserta didik.

 

Adapun peran dan tanggung jawab saya dalam praktik pembelajaran ini adalah

Sebagai guru mempunyai tanggung jawab sebagai fasilitator dalam pelaksanaan proses pembelajaran dan harus mampu memilih model pembelajaran yang tepat dan inovatif sesuai dengan karakteristik materi dan karakteristik peserta didik, dan mengurangi peran guru yang selama ini teacher center dengan menggunakan metode ceramah sehingga proses pembelajaran menjadi efektif serta dapat

meningkatkan motivasi serta hasil belajar peserta didik sesuai yang diharapkan.

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Yang menjadi tantangan atau akar penyebab dari masalah tersebut adalah :

1.    Belum maksimalnya guru dalam pemanfaatan model-model pembelajaran inovatif dan variatif serta kontekstual yang tepat dan sesuai dengan karakteristik materi pelajaran dan karakteristik peserta didik sehingga mengakibatkan peserta didik tidak merasa tertarik dan antusias dalam mengikuti pembelajaran.

2.    Pemilihan media pembelajaran yang tepat yang berbasis TPACK yang menarik bagi peserta didik.

3.    Guru harus bisa mengelola kelas dengan maksimal agar meningkatkan motivasi dan prestasi belajar (hasil belajar) melalui proses pembelajaran yang menyenangkan.

 

Tantangan      selama        mengimplentasikan         Praktik Pelaksanaan Rencana Aksi 1

1.    Pengkoordinasian team dan briefing kelas yang cukup singkat dengan waktu praktik

2.    Persiapan teknis praktik, sarana prasarana yang kurang

3.    Jaringan internet yang kurang dalam proses praktik

4.    Suara peserta  didik  yang  kurang  terdengar

5.    Perekam kurang mobile dan berinteraksi dengan peserta didik saat pembelajaran

6.    Masih terdengar suara-suara dari luar ruang kelas.


 

Siapa saja yang terlibat?

1.    Kepala madrasah yang telah memberi izin dan ikut memantau pelaksanaan praktek pembelajaran

2.    Guru yang telah mengizinkan jam pelajarannya dipakai serta ikut memantau praktek pembelajaran.

3.    Wali kelas VII.1 yang telah membantu mengkoordinasikan dan mengkondisikan peserta didik di kelas

4.    Rekan sejawat yang membantu sebagai perekam video

5.    Peserta didik kelas VII.1

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan                                 untuk menghadapi                  tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/                  bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan                               untuk melaksanakan strategi ini

langkah- langkah yang  dilakukan  adalah :

1.    Mempersiapkan perangkat pembelajaran pada rencana aksi berupa modul ajar, materi/bahan ajar, media pembelajaran, LKPD, dan instrumen penilaian

2.    Merencanakan waktu praktik, dan meminta izin kepada kepala madrasah untuk melaksanakan praktik

3.    Membentuk team yang akan membantu dalam praktik

4.    Mempersiapkan alat-alat teknis dalam praktik seadanya seperti kamera, laptop, TV smart, speaker, kabel terminal listrik serta room gmeet untuk dosen dan guru pamong melakukan sit in

5.    Melakukan brefing kepada kelas yang dijadikan tempat praktik rencana aksi

 

Strategi yang dilakukan adalah :

1.    Penggunaan model pembelajaran yang inovatif untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam proses pembelajaran Pendidikan Pancasila yaitu praktik menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Sebagai upaya perbaikan dalam proses pembelajaran, karena dengan penggunaan model pembelajaran PBL yang merupakan model student oriented sehingga melibatkan peserta didik untuk dapat berdiskusi dalam pemecahan masalah yang diberikan. Meningkatkan minat dan motivasi serta aktivitas belajar peserta didik, membantu peserta didik                         untuk               dapat              mengembangkan kemampuan berpikir kritis yang bukan hanya sekedar mengerti pembelajaran oleh guru berdasarkan buku teks.  Model pembelajaran PBL ini membantu peserta didik dalam mengembangkan pengetahuannya.

2.    Penggunaan media pembelajaran yang menarik selain buku teks yang sesuai dengan karateristik peserta didik adalah :

a.    Penggunaan media pembelajaran gadget (Handphone) dengan berbasis TPACK


 

b.    Memanfaatkan materi dari video Youtube yang menarik dan sesuai dengan materi pembelajaran

c.    Memanfaatkan artikel website yang berkaitan dengan materi pembelajaran, sebagai sumber referensi lain

d.    Mengkreasikan bahan ajar dengan power point interaktif

e.    Memanfaatkan aplikasi google form pada lembar    kerja            peserta    didik                 dalam meningkatkan minat belajar peserta didik baik                        aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik.

3. Berperan sebagai fasilitator dalam pelaksanaan proses belajar mengajar dan untuk mengidentifikasi                                                    permasalahan              autentik, memfasilitasi penyelidikan dan mendukung pembelajaran yang dilakukan peserta didik.

 

Bagaimana prosesnya

1.    Dengan waktu yang cukup singkat mempersiapkan team yang dirasa bisa membantu dalam kegiatan praktik, penentuan kelas yang sesuai dengan modul ajar yang telah di buat, kemudian diberikan gambaran tentang sistem pembelajaran yang akan di lakukan, seperti mengizinkan peserta didik untuk boleh membawa handphone, mempelajari penggunaan google form dan penentuan kelompok belajar.

2.    Mendalami materi yang akan di pelajari, memahami model yang akan digunakan dalam pembelajaran yaitu Problem Based Learning (PBL) yang memiliki 5 sintak : (a) orientasi siswa pada masalah, (b) mengorganisasi siswa untuk belajar, (c) membimbing penyelidikan individual maupun kelompok, (d) mengembangkan dan menyajikan hasil, dan (e) menganalisis dan mengevaluasi. Memperbanyak LKPD yang akan di berikan, dan membuat power point interaktif yang akan di gunakan selama praktik

3.    Menggunakan sarana dan prasarana yang tersedia seadanya, seperti penggunaan handphone 1 sebagai alat perekam dinamis, penggunaan handphone 2 dengan webcam untuk melakukan kegiatan meet dengan dosen dan guru pamong ppg, penggunaan laptop untuk penayangan media saat praktik, penggunaa TV smart untuk penanyangan PPT dan video materi dari Youtube.

4.    Setelah kegiatan upacara bendera di madrasah selesai maka saya dimulai melaksanakan praktik

dengan meminta izin kepada guru yang di ambil jam pelajarannya, karena akan digunakan untuk


 

mengkondisikan dan mengatur peserta didik sebelum jadwal pelaksanaan.

5.    Menyalakan wifi dari handphone sebagai sumber jaringan internetnya untuk peserta didik.

6.    Saat pembelajaran selalu memberikan semangat, memberikan masukan kepada peserta didik agar lebih tenang, percaya diri dan acuhkan perekam yang sedang melakukan perekaman video praktik

7.    Saat pembelajaran selalu memberikan arahan kepada peserta didik agar berbicara dengan suara yang lantang dan berani menyampaikan maupun bertanya serta menjawab hasil diskusi

8.    Memberikan arahan kepada perekam agar tidak mengganggu jalannya kondisi   pembelajaran, dan mengacuhkan peserta didik yang mengajak perekam berbicara

9.    Pada saat masuk dalam kegiatan inti peserta didik begitu antusias dengan membuka google form yang telah dibagikan linkx melalau grup WA

10.Walaupun dengan bantuan wali kelas dalam membantu mengkondusifkan peserta didik di luar kelas, tetap masih ada yang melihat kegiatan praktik dari pintu kelas, dan suara  bising  dari luar kelas tetap terdengar saat pembelajaran, guru meminta agar mereka tidak berisik dan tidak menganggu jalannya praktik rencana aksi 1

 

Yang terlibat dalam praktek ini adalah

1.    Kepala madrasah yang telah memberi izin dan ikut memantau pelaksanaan praktek pembelajaran

2.    Guru yang telah mengizinkan jam pelajarannya dipakai serta ikut memantau praktek pembelajaran.

3.    Wali kelas VII.1 yang telah membantu mengkoordinasikan dan mengkondisikan peserta didik di kelas

4.    Rekan sejawat yang membantu sebagai perekam video

5.    Peserta didik kelas VII.1

6.    Dosen pembimbing dan guru pamong PPG kelompok A Universitas Muhammadiyah Malang yang sit in melalui gmeet

 

Sumber daya yang diperlukan adalah :

1.    Video Pembelajaran dari Youtube

2.    PPT

3.    Artikel Website sebagai sumber referensi lain

4.    Buku guru dan siswa

5.    Laptop dan speaker

6.    Handphone

7.    Google form dan aplikasi What’s App


Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang     lain     terkait      dengan strategi yang dilakukan, Apa yang             menjadi              faktor keberhasilan                              atau

ketidakberhasilan                    dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran                             dari keseluruhan proses tersebut

Dampak   dari  langkah-langkah  dilakukan  : Dampak                             dari          penerapan  model         pembelajaran problem      based       learning       melalui       bantuan        media video berbasis (TPACK) pembelajaran lebih efektif dapat terlihat seperti :

1.    Peserta didik tampak antusias dalam proses diskusi.

2.    Peserta didik tertarik dengan google form, PPT serta video pembelajaran dari youtube yang di tampilkan dan ditayangkan pada TV smart.

3.    Peserta didik lebih antusias belajar dari pada menggunakan model pembelajaran konvensional (ceramah), hal ini terlihat dari keaktifan peserta didik yang meningkat dibandingkan dengan sebelum menggunakan model PBL (Problem based learning)

4.    Peserta didik menjadi kreatif dalam mengaplikasikan tugas yang diberikan telihat dalam hasil persentasi kelompok walau masih kurang dalam rasa percaya diri, tetapi peserta didik berani menyajikan persentasi mereka

5.    Model pembelajaran PBL (Problem based learning) memberikan             dampak             positif            terhadap pembentukan  perilaku pada peserta didik antara lain : kejujuran, kerjasama, peduli, tanggung jawab, dan disiplin.

 

Hasil

Hasil dari Praktik ini terlihat efektif untuk di terapkan dalam proses belajar mengajar, karena dampak positif yang di hasilkan peserta didik yang merasa pemberlajaran begitu menyenangkan, hasil diskusi yang begitu variatif, dan jawaban peserta didik yang sesuai dengan permasalahan, dan lebih kondusif, meningkatnya motivasi belajar peserta didik, lebih bersemangat dan aktif dalam diskusi maupun dalam pembelajaran, tidak cepat bosan karena pemanfaatan media pembelajaran yang sangat menarik.

 

Respon orang lain terhadap  strategi  yang dilakukan

1.    Respon dari peserta didik, mereka merasa senang dengan proses pembelajaran karena mereka dapat terlibat langsung dan kegiatannya menarik menurut mereka.

2.    Respon dari kepala madrasah, guru dan teman sejawat selalu mendukung kegiatan  tersebut, dan meminta agar setiap pembelajaran memakai langkah-langkah yang tepat, agar kualitas pembelajaran di madrasah lebih meningkat.


 

Yang  menjadi  faktor         keberhasilan      pembelajaran ini

1.    Adanya dukungan dari kepala madrasah, wali kelas dan guru lain

2.    Bimbingan dan arahan dari dosen dan guru pamong.

3.    Penggunaan Model pembelajaran Problem Based Learning sebagai metode pembelajaran

4.    Pemanfaatan media pembelajaran berbasis TPACK dalam penyajian materi dan video pembelajaran yang menarik sesuai dengan materi

5.    Pengelompokan peserta didik sesuai dengan yang mereka harapkan

 

Yang             menjadi             faktor            ketidakberhasilan pembelajaran ini

1.    Sarana dan prasarana yang masih belum mendukung seperti tidak ada adanya mic agar suara peserta didik terdengar jelas, speaker yang kurang bagus

2.    Ada tahapan pada modul yang tidak dilaksanakan

3.    Kurangnya dalam manajemen waktu sehingga terdapat jam pelajaran dari mata pelajaran lain terpakai

 

Pembelajaran yang bisa diambil dari proses dan kegiatan yang sudah dilakukan,

1.    Kegiatan tersebut membuat pembeda dari metode mengajar guru yang selama ini dilakukan. Mendapat    pelajaran                         berharga       mengenai pembuatan modul ajar yang baik dan sesuai, pembuatan bahan ajar, perancangan media pembelajaran,              LKPD,              dan penyusunan instrumen penilaian, menjadikan pengalaman yang wajib di lakukan untuk menjadi guru yang profesional di kemudian hari, penggunaan model dan media pembelajaran yang mengikuti karakter peserta didik agar suasana belajar lebih menyenangkan.

2.    Guru tentunya dapat  lebih kreatif dalam memilih dan mengembangkan model-model pembelajaran inovatif yaitu model pembelajaran problem based learning sehingga tujuan

pembelajaran dapat  tercapai  dengan baik.

 


Tulis Komentar Anda disini
EmoticonEmoticon